Daftar Blog Saya

Rabu, 13 Juli 2016

SEJARAH GOA GAJAH

Sejarah gua gajah masih berkaitan erat dengan kerajaan Mataram kuno, tepatnya pada abad ke 12 Masehi di zaman Panembahan Senopati. Beliau mempunyai istri yang bernama Dyah Ayu Rara Trembayun. Pada zaman Hinduisme, panembahan senopati mempunyai anak bernama Pangeran Purbaya. Pangeran Purbaya adalah seorang pengelana pada waktu mudanya. Dia berkelana sampai pada suatu tempat menjumpai lorong. Lorong itu terletak di padukuhan Lemahbang. Dia mencoba masuk ke dalam lorong tersebut, dan ternyata lorong tersebut sangat indah. Selama di dalam lorong itu, dia berkenalan dengan seorang wanita yang bernama Dyah Ayu Rancang Kencana. Tidak lama kemudian, mereka jatuh cinta dan akhirnya mereka menikah. Belum lama mereka menikah, Dyah Ayu Rancang Kencana sudah hamil. Hal itu menjadi tanda tanya bagi Pangeran Purbaya. Akhirnya, pangeran purbaya mengatakan bahwa: “apabila anak yang kamu kandung adalah anakku, maka dia akan terlahir layaknya manusia biasa, tetapi apabila anak yang kamu kandung bukanlah darah dagingku, maka dia akan terlahir sebagai batu yang menyerupai gajah.”. Ternyata, anak yang diahirkan oleh Dyah Ayu Rancang Kencana adalah batu yang menyerupai seekor gajah. Batu itu berada di dalam lorong yang kini dikenal dengan nama Gua Gajah. Di dalam gua gajah terdapat beberapa ruangan, antara lain: Kyai Balat, kepatihan, balai pertemuan, sentong, keputren, papan abdi, dan sanggar pamujaan. Nama-nama tersebut diambil sesuai dengan fungsi atau kegunaan ruangan yang ada di dalam gua. o Kyai Balat adalah seorang sepuh yang sudorungon tetapi sakti, tahu tentang kehidupan orang yang masih hidup di alam ramai ini. Dia adaah penjaga pintu masuk. o Pendopo adalah tempat berkumpulnya para penjaga pintu masuk kepatihan. o Kepatihan adalah tempat seorang patih untuk bercengkerama. Di sana ada tulisa turangga yang berarti kuda yang dipakai sebagai kendaraan untuk pergi ke mana saja. o Balai pertemuan adalah tempat para abdi pangeran bertemu dan berdiskusi. o Sentong adalah tempat abdi seorang puteri yang sudah dinikahi oleh pangeran. Abdi tersebut bertugas untuk menjaga putri, sehingga abdi tempatnya disisihkan sebelum keputren. o Keputren adalah tempatnya para putri. Di dalam keputren sendiri sampai saat ini masih ada batu-batu yang menyerupai seorang putri. o Papan abdi adalah tempatnya abdi yang menjaga para putri di dalam kaputren. o Sanggar pemujaan adalah tempatnya seorang pangeran untuk meminta kepada sang pencipta untuk memohon petunjuk agar menjadi raja yang patut dihormati dan disegani. Terakhir, setelah melewati lorog-lorog gelap, Anda akan keluar dengan menaiki tangga ke atas. Lobang besar yang ada di atas gua menyinari gua dengan cahaya yag sangat terang. Berada di tempat ini, Anda akan merasa disinari dengan sinar atau cahaya dari surga. Oleh karena itu, tempat tersebut dinamakan ‘cahaya dari surga’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar